BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat-ayat alquran tentang menjaga kelestarian lingkungan
1. Q.S. Ar-Rum ayat 41-42
ظَهَرَ ٱلفَسَادُ فِي ٱلبَرِّ وَٱلبَحرِ بِمَا كَسَبَت أَيدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُم يَرجِعُونَ٤١ قُل سِيرُواْ فِي ٱلأَرضِ فَٱنظُرُواْ كَيفَكَانَعَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبلُۚكَانَأَكثَرُهُممُّشرِكِينَ٤٢
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".(Q.S. Ar Rum (30) : 41-42
Kandungan surat Ar-Rum
Surat ar-Rum ayat 41 menjelaskan bahwa kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut adalah akibat keserakahan manusia. Adapun sebab lain dari kerusakan yang ada di darat dan di laut adalah kemusrikan, keingkaran, kemunafikan dan kesesatan pikiran manusia. Mereka tidak mentaati perintah dan melanggar larangan Allah yang disampaikan oleh para Rosul-Nya.
Kerusakan atau bencana akibat perbuatan buruk manusia itu bermacam-macam. Dalam Al-Quran telah banyak diterangkan agar menjadi pelajaran bagi umat manusia. Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan kita juga amat banyak kerusakan yang dibuat oleh manusia dan akibat peristiwa alam, antara lain: penggundulan hutan, membuat pemukiman dan industri di sawah dan ladang-ladang, pengrusakan barang, gedung tanamam hewan dan lain-lain serta pencemaran air dan udara.
Akibat perbuatan buruk manusia yang menimbulkan kerusakan atau bencana itu, maka manusia sendirilah yang merasakan penderitaan, kesengsaraan dan kerugiannya, meskipun diantara mereka ada yang menjadi korban karena tidak ikut melakukannya. Guna mencegah timbulnya kerusakan atau bencana, maka manusia harus kembali ke jalan yang benar, mentaati perintah dan larangan Allah dan Rosul-Nya, peraturan perundang-undangan negara yang berlaku, mendorong berbuat baik, dan mencegah perbuatan jahat melakukan amal shaleh dan berbuat baik lainnya.
Dalam ayat 42 Allah memerintahkan kepada manusia supaya mengadakan perjalanan di muka bumi untuk memperhatikan dan mengambil pelajaran dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang dahulu.
Dari perjalanan study itu data diketahui berbagai peninggalan umat terdahulu. Diantara mereka itu ada yang memperoleh kejayaan dan ada pula yang menderita kerugian, penderitaan, kesengsaraan akibat kerusakan atau bencana yang menimpa mereka. Ada yang beriman dan taat beribadah kepada Allah dan ada pula yang kafir munafik dan fasik, orang-orang yang ditimpa bencana itu kebanyakan orang-orang yang musyrik dan sesat.[1]
2. Q.S. Al-A’raf 56-58
وَلَا تُفسِدُواْفِي ٱلأَرضِ بَعدَإِصلَٰحِهَاوَٱدعُوهُ خَوفاوَطَمَعًاۚإِنَّرَحمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞمِّنَ ٱلمُحسِنِينَ ٥٦ وَهُوَ ٱلَّذِي يُرسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشرَابَينَيَدَيرَحمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّت سَحَاباثِقَالاسُقنَٰهُ لِبَلَد مَّيِّتفَأَنزَلنَابِهِ ٱلمَآءَ فَأَخرَجنَابِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ كَذَٰلِكَ نُخرِجُ ٱلمَوتَىٰ لَعَلَّكُم تَذَكَّرُونَ ٥٧ وَٱلبَلَدُ ٱلطَّيِّبُ يَخرُجُنَبَاتُهُۥ بِإِذنِرَبِّهِۦۖ وَٱلَّذِي خَبُثَ لَا يَخرُجُإِلَّانَكِداۚكَذَٰلِكَنُصَرِّفُ ٱلأٓيَٰتِ لِقَوميَشكُرُونَ٥٨
Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.(Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58)
Kandungan surat Al-Araf
1. Allah amat luas rahmat-Nya dan karunia-Nya, diantaranya menurunkan hujan dari langit, maka dengan hujan itu hiduplah tanah yang kering dan dapat menghasilkan hasil yang banyak dan beraneka ragam.
2. Tanah yang dicurahi hujan itu bermacam-macam, ada yang subur dan ada yang baik dan ada pula yang buruk lekang.
3. Hidupnya kembali tanah yang mati dengan turunnya hujan adalah bukti bagi benarnya apa yang akan terjadi nanti pada padang mahsyar, yaitu hidupnya manusia kembali.
4. Manusia dalam menghadapi hidayah Allah ada yang mendapat petunjuk dan dapat menunjuki orang lain. Ada pula yang tiada dapat menerimanya sehingga ia tidak dapat manfaat sedikitpun dan tidak pula dapat memberi manfaat kepada orang lain. Golongan ketiga adalah orang yang dapat menerima petunjuk tetapi tidak mengamalkannya. Bagi dirinya petunjuk itu tidak bermanfaat tetapi mungkin orang lain mendapat manfaat dari dia.[2]
3. Q.S. Sad ayat 27
وَمَا خَلَقنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلأَرضَ وَمَا بَينَهُمَابَٰطِلاۚذَٰلِكَظَنُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚفَوَيللِّلَّذِينَكَفَرُواْمِنَ ٱلنَّارِ ٢٧
Artinya: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.(Q.S. Sad (38):27)
Kandungan surat Sad
Surat sad ayat 27 menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan langit, bumi dan semua yang ada di antara keduanya dengan penuh hikmah. Ayat ini memberikan bantahan terhadap anggapan kaum kafir tentang penciptaan alam semesta dengan sia-sia saja. Tidak mungkin Allah Swt menciptakan sesuatu tanpa ada hikmahnya dari prnciptaan tersebut.
Semua yang ada di langit, bumi dan semua yang ada di antara keduanya diciptakan dengan tat aturan Allah Swt ysng demikian indah, teratur dan harmonis. Semua yang ada di dalamnya mengandung manfaat dan hikmah yang sangat besar bagi seluruh makhluk-Nya. Orang kafir tidak menganggap ini sebagai suatu kebenaran yang datangnya dari Allah Swt. Dan atas kekafiranya Allah Swt akan memasukkan mereka ke dalam neraka kelak pada hari kiamat.[3]
B. Prilaku menjaga kelestarian lingkungan
1. Membangun lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia, serta prilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mkhluk hidup. Upaya memelihara dan memakmurkan lingkungan hidup bertujuan untuk melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang secara berkelanjutan. Walaupun lingkungan berubah, kita usahakan tetap pada kondisi yang mampu untuk menopang secara terus-menerus sehingga kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita dapat terjamin pada tingkat mutu hidup yang semakin baik. Konsep pembangunan ini lebih terkenal dengan pembangunan lingkungan berkelanjutan.
2. Menjaga lingkungan hidup dar kerusakan
Lingkungan hidup harus dijaga dari kerusakan. Allah Swt dalam Al-Quran senantiasa mengingatkan manusia agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Namun, kebanyakan manusia mengingkarinya.
3. Menjaga sumber daya udara
Udara adalah salah satu nikmat yang tidak begitu disadari oleh manusia. Dengan udara manusia dapat bernafas dan hidup sampai sekarang ini. Itu semua merupakan nikmat Allah Swt yang diberikan kepada manusia. Maka dari itu kita harus menjaga kebersihan udara disekitar kita agar tetap sehat dan bersih karena kualitas udara mempengaruhi kesehatan manusia. Upaya untuk menghindari pencemaran udara diantaranya: memperluas kawasan hijau (hutan kota), memakai bahan bakar akrab lingkungan (BBL), knalpot diberi filter dan lain-lain.
4. Menjaga sumber daya air
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini. Manusia sangat membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhannya. Allah Swt menurunkan air dengan kadar secukupnya bagi makhluk di bumi ini. Diantara hal yang dapat menjaga kelestarian air yaitu, menghemat penggunaan air bersih, tidak membuang sampah di aliran air, mengadakan pengolahan limbah secara benar, mengadakan reboisasi, mencegah penebangan pohon secara liar dan lain-lain.
5. Menjaga sumber daya tanah
Allah Swt menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi sesuai kadar yang dibutuhkan makhluk-Nya dengan penuh keseimbangan dan keharmonisan. Hilangnya keseimbangan yang ada di alam akan berakibat munculnya hal-hal yang merugikan masyarakat itu sendiri, kegiatan yang dapat merusak alam tersebut harus dihentikan dan diminimalisir.
C. Cara menjaga kelestarian lingkungan
Pelestarian lingkungan hidup merupakan rangkaian dari upaya untuk melindungi kemampuan lingkunga hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh sesuatu kegiatan agar tetap mamu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adapun beberapa cara menjaga kelestarian lingkungan hidup tersebut sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Melakukan program penghijaun kembali
3. Mencegah pencemaran air dengan mengamankan pintu-pintu air bersih, tidak membuang sampah pada aliran air,dan melakukan penghematan air bersih. Cara lain yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran sungai adalah program kali bersih (prokasih).
4. Mencegah petani untuk melakukan cara ladang berpindah. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dangan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.[4]
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Melakukan program penghijaun kembali
3. Mencegah pencemaran air dengan mengamankan pintu-pintu air bersih, tidak membuang sampah pada aliran air,dan melakukan penghematan air bersih. Cara lain yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran sungai adalah program kali bersih (prokasih).
4. Mencegah petani untuk melakukan cara ladang berpindah. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dangan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.[4]
[1]Tim Al-Fath, Lembar Kerja SiswaAlquran Hadist. (Gresik: CV. Putra Kembar Jaya, 2008) 27-28
[2]Alquran Dan Tafsirnya jilid III. (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, tt) 453.
[3]Tim Fitrah Lembar Kerja Siswa Al-Quram Hadist (Surakarta:Putra Nugraha, tt). 40
[4]Tim Fitrah, 52-54
Social Media