BLANTERORIONv101

Makalah Sistem Pendidikan Di India

31 Januari 2020


A.   Sistem Pendidikan Di India
India memilki luas daerah 3.287.263 km persegi, india merupakan Negara ketujuh terluas di dunia, serta pendapatan kedua setelah Cina. Mayoritas penduduk india beragama Hindu yaitu sebesar 83%, dan agama terbanyak kedua di India yaitu Islam sebesar 12%, dan selebihnya beragama Kristen, Siktis dan lainnya. Kondisi ekonomi di India bertumpu pada sector peternakan mencapai 34% dari pendapatan negara, sedangkan pertanian 69% mampu menyerap tanaga kerja yang ada. Industry perfilm-an India tergolong besar yang banyak merekrut tenaga kerja, contohnya Bollywood dengan alur dan model cerita dalam film dengan tarian dan nyanyiannya, selain membuat peluang pekerjaan juga melestarikan seni dan budaya India itu sendiri. India adalah Negara Asia Selatan yang memiliki kemegahan budaya di Dunia yang menyaingi Cina dalam kesusastraan, seni dan arsitektur, yang menciptakan rasa nasionalis masyarakat India karna adanya hasil-hasil kebudayaan India yang dipelajari dan dialih bahasakan oleh sarjana asing kedalam bahasa asing pula. Adapun pendapatan perkapita India adalah US$ 200 per tahun. Kesenjangan social cukup menjolok dalam hal ekonomi dan kesehatan. Karena selama 150 tahun India dibawah jajahan Inggris, dan baru merdeka pada tahun 1947
a.    Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan di India antara lain :
      1)      untuk memberantas penyakit buta huruf
      2)      meningkatkan mobilitas dan integrasi sosial
      3)       untuk memajukan/ mengembangkan ilmu dan teknologi
      4)      untuk meningkatkan perkembangan ekonomi
      5)       untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat
b.    Struktur dan Jenis Pendidikan
Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 tahun usia sekolah. Tingkat awal, 10 tahun sebagai pendidikan dasar dan terbagi dalam tiga jenjang yaitu primary (5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun). Jenjang berikutnya ditempuh selama 2 tahun sebagai persiapan memasuki pendidikan tinggi. Untuk pendidikan kejuruan, jurusan teknik dan bisnis sudah mulai sejak secondary school.
Struktur pendidikan sekolah yang seragam tersebut yakni sistem 10-2-3 tahun, telah diadopsi oleh seluruh negara bagian dan teritori India (Union Territory,UT). Meskipun begitu, di lingkungan pemerintah dan teritori India masih dijumpai sejumlah kelas yang menyelenggarakan pendidikan dasar (primary), menengah (upper primary) dan atas (high and higher secondary school) yang membolehkan kelas I mengikuti ujian umum, pengajaran bahasa  inggris dan hindi, beberapa hari kerja dalam setahun, sesi akademik, masa liburan, struktur biaya, pendidikan wajib dan lain sebagainya. Bila dijabarkan dalam tingkat usia sekolah akan tampak sebagai berikut :
      1.       tingkat dasar (primary stage) yang meliputi kelas I sampai V yakeni 5 tahun masa belajar. Ini dilaksanakan di 20 negara bagian dan teritoria india
      2.       pendidikan tingkat menengah (middle stage) meliputi kelas VI sampai VIII diselenggarakan di 18 negara bagian dan teritoria india.
      3.       pendidikan menengah atas (secondary stage) meliputi kelas IX sampai X. Kelas ini diselenggarakan di 19 negara bagian dan teritoria india.
Pendidikan kejuruan, baik jurusan  teknik maupun bisnis merupakan pola pendidikan ghandi, yaitu pembentukan ”manusia berkepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”. Pada tahun 1960 kemajuan minat siswa pada pendidikan kejuruan sangat kecil. Hingga tahun 1992 siswa yang mengikuti pendidikan dalam bidang ini hanya 6%. Akan tetapi pada tahun 1995 terjadi lonjakan signifikan, yaitu sebesar 25% dari keseluruhan siswa yang mengikuti pendidikan tinggi mengambil pendidikan kejuruan ini.
Pendidikan nonformal dilaksanakan dengan dibentuknya lembaga pendidikan yang bersifat terbuka bagi semua siswa, tidak terikat dengan proses pembelajaran secara langsung dan beban biaya yang tinggi.
c. Manajemen Pendidikan




(1)      Otorita
Sistem pendidikannya dipengaruhi oleh Mahatma Ghandi yang memiliki gagasan untuk membentuk ”kepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”. Departemen yang menangani masalah pendidikan adalah Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan (1966). Pada tahun 1985, pemerintah memutuskan bahwa kebijakan pendidikan diambil berdasarkan ketentuan parlemen federal, sedangkan pemerintah hanya bertindak sebagai pelaksana. Ide ini muncul berdasarkan usul dari Departemen Pengembangan SDM. Pada tahun 1990, India membentuk komite modifikasi kecil yang bekerja selama 2 tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam bidang pendidikan.
(2)     Pendanaan
Sejak tahun 1976, pemerintahan pusat telah menetapkan bertanggungjawab atas pembiayaan dan pengaturan standar pendidikan atas sampai menengah dan mengadakan koordinasi dengan program pendidikan tinggi.
(3)   Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Struktur dan kurikulum pendidikan di India secara esensial dipengaruhi oleh sistem pendidikan Inggris karena latar belakang penjajahannya. Namun setelah merdeka, upaya pendidikan ditekankan pada ekspansi yang cepat dibandingkan dengan reformasi menyeluruh. Maka konstitusi yang berlaku pada tahun 1950 selanjutnya menegaskan prinsip bahwa pendidikan merupakan penyampaian materi dan oleh karenanya berada dibawah kebijakan pemerintah sedangkan tugas menteri pendidikannya adalah membantu pemerintah melalui penyediaan bimbingan dan dana. Pasal dalam konstitusi India menyatakan perlindungan hak bagi lembaga swasta untuk menyelenggarakan pendidikan dan menerima bantuan dari pemerintah serta menyediakan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh lembaga tersebut.
Jadi masalah pendidikan pada dasarnya adalah tanggung jawab pemerintah. Kesatuan menteri pendidikan mencermati hal itu dengan melakukan koordinasi semua standar yang berlaku dalam pendidikan tinggi (melalui badan penyandang dana dan komisi beasiswa universitas) dan melakukan promosi bagi kegiatan penelitian serta pendidikan teknik dan ilmiah. Selanjutnya, kementrian ini mengatur universitas Aligarth, Banaras, Delhi dan Visvabharati (juga universitas lainnya) karena pihak parlemen menyatakan hal tersebut. Telah menjadi kepentingan nasional. Perencanaan dan koordinasi pendidikan diimplementasikan melalui kebijakan umum yang telah diletakkan oleh badan penasehat urusan pendidikan.
Kurikulum dan standar sekolah dasar (primary school) mencakup pelajaran membaca, menulis dan mengeja bahasa daerah, sejarah dan kebudayaan india, geografi, sastra, sains dan kesehatan. Di sekolah menengah (secondary school) juga menerima pelajaran sains dan matematika bahkan juga beberapa sekolah mengganti kajian ilmu-ilmu sosial dengan sejarah dan geografi serta sedikit sekolah menengah atas yang memiliki banyak tujuan menawarkan jenis pelatihan manual dan ilmu kerumahtanggaan (home sciences). Bahasa hindi diajarkan (meskipun tidak selalu diberikan kecuali India bagain selatan) di seluruh sekolah menengah atas. Bahasa Inggris justru diberikan bahkan kadang kala diperlukan bagi sekolah menengah atas (upper secondary school).
Bidang spesialisasi di jenjang pendidikan tinggi terkait dengan disiplin ilmu tradisional seperti sejarah, sastra inggris dan ilmu politik. Ketika seorang mahasiswa telah memilih jurusan tertentu, ia tidak dapat mengubah spesialisasinya. Beberapa universitas telah memulai memberikan program studi umum atas dasar eksperimen. Mahasiswa yang cerdas cenderung masuk ke jurusan fisika, kimia, teknik atau kedokteran.
Metode pendidikan masih menekankan pada peranan hafalan tetapi ada beberapa jurusan di universitas yang mendorong dilakukannya metode penelitian (inquiri). Komisi beasiswa universitas telah mendirikan berbagai pusat studi lanjutan di berbagai universitas. Dari subsidi pusat-pusat inilah kemajuan riset dan pelatihan dikembangkan.[1]

Komentar